Senin, 21 April 2014

[Short Story Reading Challenge] Sepanjang Musim




Spesifikasi Buku
Judul : Sepanjang Musim
Penulis : Karina Ayu Pradita, Garai Rakai Sambu, Asya Azalea, Aveus Har, Ovita Sari, Bagas Prasetyadi
Penerbit : Media Pressindo, 2013
Penyunting : Fatimah Azzahrah
Jmlh. Halaman : 184 halaman
Sinopsis :
Kamu dan aku terjalin dalam rangkaian musim. Menumbuh dalam satu rasa yang disebut cinta. Berbahagia dalam dimensi yang kita pahami sendiri.
Tapi, rupa-rupanya musim selalu bergulir.
Ada kalanya tandus menyelimuti setiap ujaranmu. Ada kalanya gerimis berjatuhan pada sepasang mataku. Ada kalanya kamu perlu meliburkan curahan sayangmu meski musim liburan masih jauh. Ada kalanya aku lebih tergiur pada aroma setumpuk durian daripada aroma tubuhmu. Ada kalanya… kita tak sejalan kemudian memelihara kesakitan.
Tapi tak perlu terjebak dalam ruang khawatir.
Memang begitulah siklusnya. Kita bahagia, sakit llu bahagia lagi. Begitulah caramu dan caraku, mungkin juga cara miliaran manusia lainnya untuk menemani musim musim. Sepanjang musim…
Sebut saja ini kumpulan kisah sederhana, kumpulan kontemplasi, mungkin juga kumpulan cara memaknai cinta…
***

1. Before the Rain
Karina Ayu Pradita sukses bikin saya gemes dan kepingin jitak tokoh cowok di sini. Kok ya nggak gentle banget ya jadi orang. Memangnya bisa hanya mengamati saja tanpa mau maju lantas mendapatkan cewek yang ditaksir? Namun akhirnya saya menyadari, berteori itu mudah tapi mempraktekan sungguh susah apalagi dulu saya juga pernah mengalami hal seperti itu hingga akhirnya dengan penuh penyesalan saya harus merelakan ‘dia’ bersama yang lain. (Kenapa ujung-ujungnya malah curhat sih?)

2. After the Rain
Sepertinya di cerita sebelumnya Karina Ayu Pradita sengaja menggantung cerita agar cerita kedua ini bisa ditulis. Di sini, penulis menuliskan dari sudut pandang si cewek yang di cerita pertama menjadi objek pengamatan cowok pengecut yang menaksir dia. Di sini Kemala yang memiliki masa lalu menyakitkan akan hubungannya dengan seorang cowok membuat gadis ini takut untuk memulai lembaran baru. Pesan-pesan singkat yang sebenarnya sangat simple dari cowok toko depan membuatnya akhirnya memilih bahwa dia memang harus move on.

3. Selamat Datang, Cinta
Garai Rakai Sambu, penulis cowok yang menulis dari sudut pandang cewek. Ceritanya unik dan terkadang bikin senyum-senyum sendiri karena si cowok misterius yang nggak sengaja Nia temui cukup kuat karakternya. Mereka sama-sama tak saling mengenal dan dalam setiap kejadian mereka juga tak saling memperkenalkan diri namun mereka seperti memiliki chemistry. Nia yang kekanakan dan berpikiran pendek ingin mengakhiri hidup namun harus selalu terhalang oleh cowok misterius ini. Dan yang paling saya suka adalah cara cowok ini menghalangi Nia bunuh diri nggak pasaran. Dia nggak terang-terangan menghalangi tapi malah yah… kalau penasaran silakan baca sendiri. Hehehe…

4. Sesederhana Cinta
Simpel tapi manis sekaligus bikin senyum ketika selesai saya baca. Asya Azalea menuliskan dengan gaya bahasa yang ringan jadi yang suka baca untuk sekedar dibuat hiburan silakan dibaca buku ini. Tapi… Ada hal yang saya temukan dan bisa jadi bahan belajar di sini. Terkadang alasan sederhana pun bisa berdampak besar. Seperti di cerita ini. Si cewek yang begitu menggilai Durian merasa tak menemukan chemistry pada pacarnya karena sang pacar malah membenci buah favoritnya itu hingga akhirnya dia menemukan seseorang yang sama-sama menyukai buah itu dan dia bisa menjadi dirinya sendiri. Dan ternyata, sang pacar juga merasakan hal yang sama.

5. Cinta di Ujung Senja
Ini karya Aveus Har yang membuat saya trenyuh. Mereka sudah tua renta dan bahkan salah satunya sudah pikun tapi rasa cinta tak pudar juga. Hanya janji yang selalu dipegang si neneklah yang membuatnya bertahan menanti. Dan akhirnya karena pertolongan kekasih sang cuculah sebuah rahasia keluarga yang tersimpan lama terkuak sudah. Pasangan yang sama-sama saling menanti bertemu.

6. Bola Cinta
Ovita Sari membuat saya membaca kisah diri sendiri. Seorang gadis tomboy yang mulanya tak menyukai bola namun akhirnya menjadi gila bola ketularan sosok Bayu. Kania Rahmanda mirip saya. Dikelilingi teman-teman yang mayoritas cowok dan… endingnya juga sama kayak saya. Nggak berakhir bahagia.

7. Pulang ke Hatimu
Musim liburan pas lebaran jadi setting yang pas di cerpen karya Garai Rakai Sambu ini. Cinta pada pandangan pertama yang terjadi di antara dua orang yang tak pernah saling mengenal ini membuat saya mengerti betapa cinta tak memerlukan waktu lama untuk tumbuh. Mereka berdua seolah memang ditakdirkan untuk bersama karena tahun selanjutnya meski janji bertemu kembali di gerbong kereta tak bisa dipenuhi oleh sang gadis tapi mereka dipertemukan dengan cara lain.

8. Tentang Hak Pilih
“Cinta yang tidak terucap ternyata jauh lebih punya arti.” (hal. 107)
Salah satu quote yang kena telak di hati. Terkadang perasaan tak perlu diungkapkan. Menurut saya bukan Karena terlalu pengecut tapi kadang kalau sebuah perasaan sudah terungkap malah merusak segalanya—persahabatan misalnya.
Pasti komentar di atas agak tidak nyambung dengan isi cerita yang dibuat Asya Azalea. Di sini ditulis dari sudut pandang seorang istri yang jenuh oleh suami yang selalu memikirkan sang mantan. Dia sudah lelah bersabar dan akhirnya memilih untuk bercerai. Tapi ending-nya, akhirnya dalam igauan sang suami, dia menyebutkan nama istrinya bukan sang mantan sehingga pembaca dibiarkan menebak apakah sang istri jadi bercerai atau tidak. Soalnya sang istri masih menyimpan perasaan sayang pada suaminya.

9. Harusnya Kita Putus
Saya kira Ame akan bernasib sama dengan kedua sahabatnya rupa-rupanya… Cerita yang sederhana dan tak tertebak juga manis. Kadang-kadang pacaran itu dijadikan alasan beberapa orang—termasuk orang tua—menjadi penghalang naiknya prestasi sekolah. Padahal kan itu tergantung masing-masing individunya. Aveus Har berhasil bikin saya mengingat kembali masa-masa sekolah dulu.

10. Musim Termanis
Si kembar indentik Rendy dan Randy berhasil bikin saya senyum-senyum waktu baca. Dua pribadi berwujud nyaris sama tapi berkarakter beda. Entah kenapa saya suka dengan karakter Randy daripada sang tokoh ‘aku’ Rendy. Karakter Randy lebih unik. Ketengilannya yang bikin senyum.

11. Wake Me Up When September End
Saat membaca, di awal agak kurang mengerti apa penyakit Tari karena tampknya dia baik-baik saja dalam segi fisik. Terus di cerpen-cerpen sebelunya semua memakai sudut pandang pertama tadi ini tidak. Jadi agak kurang bisa merasakan perasaan Tari. Interaksinya dengan Rangga saat tahun baru pun dipercepat jadi kurang jelas apa yang membuat keduanya cocok—selain nasib yang hampir mirip tentunya.

12. Moonlight Becomes Sunshine
Ini cerpen kedua Bagas. Dan ternyata merupakan kelanjutan dari cerpen Wake Me Up When September End. Ini ditilik dari sisi Rangga. Kehidupannya diceritain dan… lagi-lagi saya merasa kesedihan, kemalangan seorang Rangga kurang tersampaikan. Saya tak bisa merasakan kesedihan kehilang seluruh anggota keluarga sewaktu membaca cerita ini.

Minggu, 06 April 2014

[Short Story Reading Challenge] Biasa Bercerita




-Spesifikasi Buku-
Judul : Biasa Bercerita
Penulis : Nana Tedja
Penerbit : Esensi - Erlangga Group
Sinopsis :
"Aku ingin membunuh Ayah!" Kalau seorang laki-laki mengatakan ini, Sangkuriang misalnya, maka hal ini sudah tidak mengherankan lagi. Malah sudah semestinya begitu, paling tidak dalam fiksi. Inilah yang disebut arketipe sastra itu, atau klise sastra patriarki. Bahkan Jim Morrison dari The Doors pun yang meneriakkannya! Membunuh bapak, maka aku ada. Makanya, bunuhlah bapakmu, Nana! Lantas bagaimana dengan Ayu Utami dan Djenar? Mereka! Hahaha...
-Saut Situmorang

Para Bapak, bacalah karya Nana Tedja. Jangan nggak. Daripada dibunuh anak.
-Arswendo Atmowiloto

Dan Endorsemen yang lain... (Reviewer males ngetik #plak :P )
***

Tak ada blurb di belakang buku. Hanya berderet-deret endorsemen dari orang-orang terkemuka, membuat saya tergelitik untuk mencomot buku ini dan dibaca langsung di Perpusda--karena dengan bodohnya saya meninggalkan kartu anggota sehingga tak bisa membawanya pulang.

Buku ini menarik. Cerita di dalamnya beberapa tak tertebak dan memiliki nilai positif yang bisa dipetik. Dan hanya perlu waktu membaca sekitar 2 jam untuk bisa menyelesaikan bacaan ini karena bukunya lumayan mungil dengan isi 9 cerpen saja dengan judul-judul sebagai berikut :
1. Ayah Durhaka
2. Buku Biru
3. Lilin-lilin Kecil
4. Para Pembantu
5. Keyakinan Wage
6. Karma Sudra
7. Hadiah Ultah untuk Papa
8. Cerita Dokter Ardi
9. Si Cantik Medeline

Saya membuka buku ini dan langsung melahap cerpen pertama yang berjudul, "Ayah Durhaka". Menceritakan tentang sebuah keluarga yang memiliki seorang kepala keluarga yang keras, kasar dan egois. Anak sulung berusaha membujuk sang adik yang bekerja di Singapore untuk pulang. Namun setelah mau pulang, dia malah dimaki-maki ayahnya karena tak pernah mau pulang. Karena memiliki ayah seperti itu pula si adik ini selalu berganti-ganti pacar. Dia memiliki dendam dan trauma tersendiri pada ayahnya.

Di sini saya mampu melihat betapa kebencian gadis ini begitu dalam hingga dia begitu ingin membunuh sang ayah yang untungnya bisa digagalkan sang kakak. Betapa dua bersaudara ini meski sama-sama mendapat perlakuan kasar sejak kecil oleh sang ayah, tumbuh menjadi sosok yang berbeda.

Sebenarnya cerpen ini bagus dan dengan bahasa yang santai saya dapat menikmatinya namun cerpen ini seolah tak tuntas. Sang ayah yang jahat dan mendapatkan ganjaran atas perbuatannya.

Hampir semua mengangkat cerita tentang ayah kecuali cerpen terakhir. Cerpen yang berjudul "Si Cantik Medeline". Seolah cerpen ini hanya pelengkap. Berkisah tentang pemuda yang bekerja di Filipina dan jatuh cinta pada gadis bernama Medeline. Cerita standart yang tak begitu saya suka.

Setelah menyelesaikan semua cerpen ini, saya memfavoritkan cerpen yang berjudul, "Karma Sudra". Kisah seorang wartawati, Karma yang berusaha membalas dendam atas kematian ayahnya. Konfliknya rumit namun membuat saya bertanya-tanya dan akhirnya salah menuduh tersangka. Ceritanya benar-benar tak tertebak dan otomatis membuat saya juga ikut berpikir menganalisa siapa pelaku pembunuhan dan apa motifnya. Berasa membaca kisah detektif.
***

Sabtu, 05 April 2014

[Short Story Reading Challenges] a Day Wish




Spesifikasi buku

Judul : a Day Wish
Penulis : Furry Alyne
Penerbit : Antarnusa
Terbit : 2013
ISBN : 978-602-18405-8-0
Jml Hal. : 99 halaman
Sinopsis :
"Hati sulit ditebak, hati sulit dibaca..."
Kadang orang tidak mengerti apa yang diinginkan hati. Tapi hari ini aku merasa senang membuatmu merasa cemburu. Sungguh, aku merasa senang. Setidaknya aku jadi tahu kalau kamu masih punya rasa itu. Rasa cinta yang aku sendiri pun mungkin tidak menginginkannya.
Tapi siapa yang memikirkannya?
Aku tak pernah mengikat hatiku sendiri.
Aku tak pernah mengurungnya di dalam jeruji-jeruji pesonamu.
Aku membebaskannya ke mana pun ia mau.
Itulah hati yang kumiliki.
***

Meski Penerbit Antarnusa adalah penerbit indie, namun cover dan layoutnya layak diacungi jempol. Karena covernya cukup berkualitas bagus bisa bersaing dengan penerbit mayor. Kenapa saya berucap demikian? Karena selama ini, cerpen saya juga beberap ikut eksis di kumcer-kumcer terbitan penerbit indie dan jujur cover dan layout beberapa penerbit indie ini berkesan alakadarnya juga kertasnya berkualitas tak begitu bagus namun ini lain.

Cukuplah berkomentar perihal tampilan luar. Saya ingin membahas isinya yang ternyata terdapat empat cerpen saja. Pantas bukunya begitu tipis. Yah... Bisa dimaklumi, mengingat menerbitkan secara indie itu butuh biaya.

Keempat cerpen ini berjudul sama yaitu Day Wish. Namun dengan isi cerita yang berbeda.

"A Day Wish I"
Kisah persahabatan is 'aku' yang adalah seorang laki-laki dengan Flo, gadis populer, cantik dan banyak disukai laki-laki. Hubungan asmaranya tak selalu mulus karena gadis ini rupa-rupanya cepat bosan atau terlalu perfectionis dalam memilih pasangan. Is 'aku' yang selalu menjadi sahabat yang setia di sisinya tahu betul sifatnya dan ternyata diam-diam menyimpan rasa suka namun dia sembunyikan dan tetap berusaha menjadi sahabat yang baik hingga dia memutuskan untuk berpacaran dengan Mitha.
Ceritanya simpel dan sudah mainstream. Banyak dialog yang tanpa narasi jadi terkesan penulis hanya ingin memperbanyak halaman dengan sedikit tulisan. Namun sosok Flo, saya lumayan suka. Dia terlihat berkarakter kuat. Malahan si 'aku' yang namanya tak pernah disebutkan tak begitu kuat karakternya.

"A Day Wish II"

Cerpen kedua bersetting di lingkungan kantor. Sosok baru muncul, Angga namanya. Awalnya si 'aku' tak begitu tertarik. Laki-laki ini tampak biasanya seorang pekerja kantoran namun karena is 'aku' adalah satu-satunya gadis single di kantor dan kebetulan Angga juga single maka mereka sering berusaha dicomblangkan hingga menjadi dekatlah mereka. Rupa-rupanya waktu bergulir dan hubungan mereka makin akrab tapi belakangan si 'aku' tahu bahwa Angga sudah memiliki tunangan di luar kota. Dengan berat hati gadis ini mundur karena dia tak ingin kejadian di masa lalu terulang.

"A Day Wish III"
Cerpen ketiga. Membuatku berpikir tak sedikit wanita yang menikah bukan berlandaskan cinta. Karena masa depan juga patut dipikirkan. Dan di cerita ini kutemukan sebuah fakta bahwa memilih pasangan hidup bukan hanya karena alasan cinta.
Di cerpen ini mengambil alur maju mundur. Menceritakan keadaan setelah menikah di mana sang suami yang baik, mapan dan menyayanginya tampak begitu manis. Lalu gadis ini berflashback bagaimana dengan baik-baik dia memutuskan hubungannya dengan orang yang dia sayang dan memilih lelaki yang lebih baik ini. Meski terkadang muncul rasa rindu dengan orang dia cinta tapi gadis ini juga tampak bahagia sudah menikah dengan lelaki pilihannya dan orang tua.

"A Day Wish IV"
Cerpen terakhir. Akhirnya... Jujur saya tak terlalu menikmati membaca buku ini karena cerpen-cerpennya yang menceritakan hal yang sudah sering diangkat tapi karena sudah setengah jalan ya dilanjut saja sampai akhir. Toh, jumlah halamannya sedikit.
Mari lanjutkan...
Nah, kisah ini terbalik dengan cerpen ketiga. Di sini, ada seorang yang terlalu mencintai kekasihnya meski sudah sering disakiti tetap saja selalu kembali pada kekasihnya itu. Setiap akhir bulan dia selalu ingin memutuskan kekasihnya dan selalu meminta tolong sahabatnya untuk menemaninya datang ke rumah sang pacar untuk minta putus dan sampai bulan ketiga, dia tetap tak bisa bilang putus. Yang kasihan adalah sang sahabat yang diam-diam menaruh rasa padanya. Yang selalu setia padanya dan peduli ketika gadis ini sedang sakit.

Semua cerita tak ada yang happy ending. Dalam hal ini happy ending menurut saya adalah dua orang yang saling mencintai bersatu. Semuanya tak mampu mendapatkan orang mereka cinta. Sungguh ironis mengingat dua hati itu saling berdekatan yakni sebagai sahabat.

Saya pikir memang begitulah hidup. Terkadang kita tak selalu bisa bersama dengan orang yang kita cinta.