Kamis, 31 Desember 2015

[Wrap Up Post] Read Big Challenge


Finally, Read Big Challenge telah berakhir. Cukup senang mengikuti challenge yang diadakan oleh Alvina lewat Challenge ini. Kenapa? Sejak ikutan, aku malah terobsesi ngumpulin novel-novel bantal. Dari yang awal Januari cuma punya 2-3 novel yang jumlah halamannya >500, kini malah sudah ada puluhan. #ngakak Yah, walau pada akhirnya nasib mereka malah jadi timbunan coz nggak sempat ngejar waktu buat baca. :'( Berharap semoga tahun 2016 diadakan lagi Read Big Challenge. Hehehe~

Baiklah! Berikut buku-buku bantal yang sudah berhasil aku taklukkan :
  1. Supernova #4: Partikel by Dee - 508 hal
  2. Halo by Alexandra Adornetto - 568 hal
  3. Hades by Alexandra Adornetto - 544 hal
  4. Dongeng ke Tiga Belas by Diane Setterfield - 608 hal
  5. Divergent by Veronica Roth - 544 hal
  6. Vampire Flower #1 by Shin Ji Eun - 518 hal
  7. The Bartimaeus Trilogy #1: The Amulet of Samarkand by Jonathan Stroud - 512 hal
  8. The Bartimaeus Trilogy #2: The Golem's Eye by Jonathan Stroud - 624 hal
  9. Insurgent by Veronica Roth - 551 hal
  10. Heroes of Olympus #1: The Lost Hero by Rick Riordan - 600 hal
  11. Supernova #5: Gelombang (Repackage) by Dee - 572 hal
  12. The Heroes of Olympus #3: The Mark of Athena  by Rick Riordan - 616 hal
  13. The Heroes of Olympus #4: The House of Hades by Rick Riordan - 640 hal
  14. The Heroes of Olympus #5: The Blood of Olympus by Rick Riordan - 528 hal

Kelas yang dipertandingkan:
  • Featherweight / Kelas Bulu: membaca 1 - 4 buku
  • Middleweight / Kelas Menengah: membaca 5 - 8 buku
  • Heavyweight / Kelas Berat: membaca > 8 buku
Selain kelas-kelas utama tersebut, ada pula Kelas Khusus:
Incredible Bulk: membaca minimal 1 (satu) buku dengan jumlah tebarconffeti

Berarti aku masuk kelas... HEAVYWEIGHT!!! YEAY!!! XD #tebarconffeti

Okay score yang aku dapat sebagai berikut:
Buku bantal 14 + kelas berat 3 = 17 point

Terakhir, makasih banyak buat Alvina yang sudah mengadakan. Ikutan Reading Challenge tuh selain menaikkan minat baca, juga menaikkan minat review. Aslinya aku paling males kalau disuruh buat review. Apalagi kalau review buku bantal susah buat ingat-ingat bagian-bagian favorit, jadi notes sama pen wajib di dekat kalau lagi baca. :v


Wrap-up YA Reading Challenge 2015


Total review 23 buku.

[Review] CERMIN TAK PERNAH BERTERIAK

Penulis : Ida R. Yulia
Penerbit : Elex Media Komputindo
Terbit : Oktober 2015
Halaman : 292
ISBN : 978-602-02-6640-5
Sinopsis :
Mama pernah berpesan agar aku selalu menjaga Papa ketika Mama tak ada. Aku tak menyangka aku benar-benar harus melakukannya secepat ini. Dan, serumit ini.

Orang-orang menyangka Papa sosok kuat dan tegar sepeninggal Mama dan adikku. Aku yang ambruk ketika musibah itu terjadi dan Papa yang mengurus segalanya. Tapi, mereka tak tahu betapa rapuhnya Papa di rumah. Papa yang murah senyum pada semua orang berbalik pendiam di kamar, memandang kosong ke arah cermin milik Mama, dan sering berbicara sendiri. Papa yang menyukai gaun Mama, koleksi heels Mama, perhiasaan Mama, kerudung Mama, bahkan mencoba make up Mama. Papa mendadak suka crossdressing, memakai baju perempuan dan berdandan!

Kemudian, pria dari Madrid itu datang mendekati Papa. Seumur hhidup, baru kali ini aku merasa benar-benar akan gila menghadapi tingkah orang dewasa di hadapanku. Jika ada anak yang bisa tetap waras tinggal di rumah ini, akan kuserahkan tempatku pada mereka. Aku tak tahan lagi.

Mama, benarkah aku harus menjaga Papa? Lalu, siapa yang bisa menjagaku agar tak hilang akal menghadapi merrka berdua dan memerangi kesepianku sepeninggal Mama?

--Agasthya Ega Baskoro, 15 tahun, Jogja

***

Cermin itu mengetahui segalanya. Segala hal yang tak tampak di balik permukaannya yang tenang. Aku bodoh karena tertipu pantulan dari sana.
--hal. 13

Mengisahkan tentang Ega, siswa SMA yang polos dan ada sifat kekanakan juga sang ayah, Baskoro yang mengalami dilema sepeninggal istri dan anak perempuannya. Novel ini menarik, karena jarang ada yang berani mengangkat tentang LGBT, apalagi ini rate remaja. Soalnya sebelum ini, aku cuma nemu novel yang mengangkat LGBT itu novel dewasa minimal young adult. Di awali dengan peristiwa kecelakaan Alia dan putrinya tepat di hari ulang tahun Ega. Baskoro yang sedang bekerja tak bisa langsung ke rumah sakit. Makanya yang duluan ke sana adalah Ega dan dengan beraninya pemuda ini melihat jenazah keluarganya yang belum dibersihkan. Aku tak bisa membayangkan rasanya seperti apa. Wajar bila sejak itu Ega jadi trauma sampai tidak doyan makan dan susah tidur karena terbayang terus kondisi Mama dan adiknya.

Masalah sebenarnya muncul selang beberapa saat. Baskoro kembali dihubungi sosok dari masa lalunya yang sudah lama lost contact. Ada hubungan tak wajar di masa lalu Baskoro dengan Jonathan yang mati-matian dia sembunyikan dari siapapun.

Banyak flashback di sini, tentang masa lalu Baskoro dengan Jonathan. Makin dalam kubaca, makin aku merasa perasaan Baskoro kepada Alia itu bukan murni cinta tapi lebih ke kagum, terobsesi... ah, apa ya? Intinya Baskoro melihat Alia adalah wanita sempurna dan keinginan terdalamnya--mungkin--ingin seperti Alia. Lalu dengan Jonathan dia juga sayang tapi dia sadar bahwa ini adalah perasaan yang salah. Dan keterpurukan kehilangan Alia membuat Baskoro perlahan mulai menerima Jonathan kembali secara diam-diam tanpa sepengetahuan Ega. Tapi hubungan mereka tak segampang itu.

Dalam novel ini memakai 2 sudut pandang, pov. 3 dan pov. 1 milik Baskoro. Walaupun begitu, peran Ega dalam novel ini juga sama kuatnya dengan Baskoro. Pemuda ini mengalami banyak hal dan dia menyikapinya dengan wajar. Maksudnya terasa real gitu. Kan ada kutemui--banyak malah--usia sang tokoh masih remaja tapi karakternya dewasa yang berlebihan jadi tidak terasa wajar. Ega lain. Aku suka cara miss Ida menuliskan karakter Ega, yang ada sisi kekanakannya membuat gemas pembaca tapi dia juga memiliki sisi yang kuat dalam menyikapi masalah yang sedang dialami. Di novel ini walaupun pov. 1 nya Baskoro namun aku merasa karakter Egalah yang paling membekas saat aku tutup buku selesai baca. Masalahnya kenapa blurp nya pakai sudut pandang Ega sedangkan di dalam novelnya tidak ada sudut pandang dia.

Terakhir, amanat yang dapat diambil adalah ada hikmah dari segala peristiwa. Kadang apa yang diingin tidak melulu bisa didapat. Kehidupan selalu memiliki pilihan yang harus diambil. Seperti Baskoro, di masa lalu dia memilih bersama Alia, di masa kini dia juga harus memilih antara Ega atau Jonathan sosok yang lumayan bisa mengobati rasa kehilangannya atas Alia. Intinya hidup itu pilihan.

4 bintang dari 5 bintang. Meski bagian akhir-akhir alurnya terasa kecepetan dan terburu-buru tapi aku tetap bisa menikmati tiap lembar novel ini. Good job buat miss Ida.

[Review] THE MARK OF ATHENA



THE HOUSE OF OLYMPUS #3: THE MARK OF ATHENA
Penulis                 : Rick Riordan
Penerjemah       : Reni Indardini
Penerbit              : Mizan Fantasi
Terbit                    : Oktober 2012
Halaman              : 616
ISBN                      : 978-979433-740-0
Sinopsis               :
Ikuti Tanda Athena
Balaskan dendamku

Rencana Annabeth menjemput Percy dengan damai ternyata gagal dilakukan. Leo mengacau membuat perkemahan Jupiter memburunya. Namun, misi Ramalan Tujuh harus tetap dilaksanakan. Diabayngi kejaran para mata-mata dan pasukan demigod Roma, Percy, Frank, Hazel, Jason, Piper, Leo dan Annabeth tetap berusaha mencegah rencana jahat Gaea, berlayar menuju negeri kuno di Roma.

Dalam perjalanan penuh tantangan itu, Annabeth yang baru saja merasakan sedikit kebahagiaan setelah bertemu Percy, menyimpan kegalauan. Titah sang Ibu, Athena, untuk mengikuti Tanda Athena dan menghancurkan Roma terus membebaninya. Haruskah dia mengkhianati Percy dan teman-teman Roma barunya demi mengikuti Tanda Athena?

Bersama empat narator, Mark of Athena akan membawa kita ke dalam petualangan melintasi angkasa dan samudra yang penuh jebakan dan terror mengerikan.
***
Aku pikir, setelah membaca The Lost Hero dan langsung lompat membaca HoO #3 ini akan terasa ganjil. Pasalnya kisah sebelum ini tidak aku ketahui seperti apa. Rupanya tanpa membaca Son of Neptune dan langsung membaca ini tak terlalu terasa ada janggal—meskipun kuakui aku lumayan penasaran soal kisah Percy, Frank dan Hazel di Alaska.

Argo II selesai dibuat—aku jadi ingat kisah tiga sekawan Leo, Jason dan Piper di buku Demigod Diaries, lumayan wajib juga buku itu dibaca soalnya beberapa kali kisah disitu disinggung di novel ini. Team Annabeth dari Perkemahan Blasteran menyambangi Roma Baru bermaksud menjemput Percy. Awalnya kedatangan mereka diterima meski ada yang tak suka kedatangan demigod Yunani, tapi tak terlalu mengkhawatirkan. Percy jadi Praetor seolah menggantikan Jason, terlihat sekali dia diterima oleh Perkemahan Jupiter. Ada Tyson dan anjing neraka milik Percy yang bermain-main dengan Harpy yang bisa meramal, Ella. Annabeth berbincang-bincang dengan Reyna anak dewi Perang Romawi dan Leo yang mengajak Octavian jalan-jalan di Argo II. Lalu selanjutnya tiba-tiba Leo menembak perkemahan dan membuat semua pekemah Romawi marah besar. Mereka pun dikejar-kejar.

Perjalanan berlanjut ke Great Salt Lake. Argo II berhenti disitu karena ada kerusakan pada kapal. Leo perlu perunggu langit, kapur dan lainnya untuk memperbaiki kapal. Di sana Leo dan Hazel bertemu Nemesis, Dewi Pembalasan yang memberikan Leo kue keberuntungan serta beberapa wejangan untuk Leo. Dalam pencarian perunggu langit, dia bertemu Echo dan bekerjasama dengannya serta Hazel untuk ‘menolong’ Narcissus sekaligus membawa perunggu langit yang dipakai Narcissus untuk berkaca mengagumi wajahnya yang amat tampan—tapi saat baca ini rasanya pingin getok Narcissus dan para peri hutan fans-nya. Aku suka sekali dengan Leo yang selalu mengeluarkan humornya bahkan di saat genting sekalipun. Di sini dia bersikap konyol dengan berdandan ala cowok keren—yang tak keren—dan membuat Narcissus berpaling dari perunggu langit karena tak terima Leo mengolok-olok dirinya kalah cakep daripada Leo.

“Kau akan selalu menjadi orang luar, Nemesis memberitahunya. Roda ketujuh. Kau takkan menemukan tempat di antara saudara-saudara seperjuanganmu.”—hal. 81

Gara-gara nasehat itu, Leo jadi kepikiran. Tapi kalau dipikir-pikir ada benarnya juga sih. 7 orang, tapi ada 3 pasangan manusia yang berpacaran, sedang Leo? Masa sama Pelatih Hedge? Kalau aku ada di posisi Leo, aku bakal merasa seperti dikacangin. Tapi aku lumayan suka kalau Hazel sama Leo bukan sama Frank. Hahaha! Walaupun begitu, dari ketujuh demigod dalam ramalan, Leo salah satu yang paling ambil peran penting dalam kisah di novel ini. Justru aku rasa karakternya Leo terasa lebih kuat ketimbang Percy—yang sampai sekarang aku masih merasa dialah sang tokoh utama karena aku belum bisa move on dari novel Percy Jackson.

Keseruan dalam novel ini bergulir menuju petualangan mereka di Atlanta menemui Dewa Lau Kuno anak Gaea, bermaksud meminta tolong tapi malah Percy dan Frank hampir saja menjadi piaraan koleksi sang Dewa. Bertemunya mereka dengan udangsaurus yang membuat Frank, Leo dan Hazel tenggelam dan diselamatkan oleh kerabat jauh Chiron, membuat ketiganya menjadi makin saling memahami satu sama lain. Tim ini hanya diberi waktu enam hari dan semakin berkurang untuk menyelamatkan Nico di Angelo juga menggagalkan bangunnya Gaea. Lumayan surprise bahwa Nico punya saudara selain Bianca. Sepertinya sih bukan satu ibu—nah, ini juga yang membuatku sangat ingin baca seri sebelumnya, kayaknya part Nico lumayan banyak di sana. Ah, Nico… aku suka bocah ini. Sepertinya dia sayang Percy sampai-sampai dia mengatakan Percy adalah demigod yang paling kuat yang pernah dia lihat. Sweet…!!! Wkwkwkwk!!! Oh iya, sekilas baca ada penyataan Annabeth yang bilang Nico pernah menyukainya tapi Annabeth merasa Nico terlalu muda dan bukan tipenya. Benarkah? Di buku Percy Jackson and the Olympians yang seri ke berapa ya? Aku malah merasa ada ‘sinyal’ dari Nico ke Percy bukan ke Annabeth.

Bertemu berbagai monster dan makhluk mitologi, menjalani misi Hercules supaya bisa masuk Mediterania, mencari patung Athena Parthenos dan menyelamat Nico serta membunuh kembar raksasa dituliskan oleh Rick Riordan dengan begitu asyik, lincah dan mudah dipahami. Tak ada bagian yang membosankan dalam buku ini menjadikan kita tak bisa berhenti saat membacanya. Pokoknya aku suka novel-novel karya Rick. Ya sayangnya itu tadi, banyaknya tokoh utamanya di dalamnya—walaupun di sini di fokusnya ke 4 orang sebagai narasi yaitu Leo, Piper, Percy dan Annabeth—membuat karakter beberapa terasa mirip. Percy dan Jason misalnya. Tak ada kesan menonjol pada 2 orang itu. Beda dengan Leo bahkan Pelatih Hedge, ada karakter yang menonjol yang membuat mereka akan selalu diingat dan menjadi cirri khas mereka.

So, bagaimana dengan kelanjutannya? Apakah Tim 7 ini bisa mengagalkan Gaea bangun dan menemukan Pintu Ajal lalu menutupnya? Karena di akhir Percy dan Annabeth tertimpa musibah yang kupikir mustahil mereka masih hidup—tapi Nico dengan yakin bilang mereka hidup. Terus ke mana lagi mereka akan pergi? Di mana tuh Epirus? Yuk! Kita baca kelanjutannya—sambil terus mencari yang jual Son of Neptune dengan harga murah. Hahaha!

4,5 bintang dari 5 bintang untuk novel ini. Yang lagi-lagi membuatku selesai baca dalam 2 hari saja. Sangat jarang aku bisa selesaikan novel setebal bantal hanya dalam 2 hari.

Minggu, 27 Desember 2015

[Review] THE DEMIGOD DIARIES



Penulis : Rick Riordan
Penerjemah : Reni Indardini
Penerbit : Mizan Fantasi
Terbit : Cetakan IV, April 2014
Halaman : 344
ISBN : 978-979-433-775-2
Sinopsis :
Demigod muda yang budiman,
Takdirmu menanti. Kini, setelah kau mengetahui siapa sejatinya orangtuamu, kau harus mempersiapkan diri untuk masa depan penuh rintangan--bertarung melawan monster, berpetualang ke penjuru dunia, serta menghadapi dewa-dewi Yunani dan Romawi yang temperamental. Sungguh, aku sama sekali tidak iri padamu.
Kuharap buku ini bisa membantumu mempersiapkan diri untuk menyongsong petualanganmu sendiri. Seperti kata Annabeth, pengetahuan adalah senjata. Semoga berhasil, Pembaca Muda. Siapkan baju tempur dan senjatamu. Tetap waspada. Ingatlah, kau tak pernah sendiri!
RICK RIORDAN
Kerani Senior
Perkemahan Blasteran
Long Island, New York
***
Ada 4 cerita di dalam buku ini yaitu:
1. Buku Harian Luke Castellan
2. Percy Jackson dan Tongkat Hermes
3. Leo Valdez dan Misi Menemukan Buford
4. Putra Sihir

Cerita paling akhir dibuat oleh putra Rick Riordan. Isinya tetap mengangkat seorang demigod--yang dulu ada di pihak Kronos--dan juga orang biasa bernama Claymore. Di kisah terakhir kita bisa mengetahui sisi lain penjahat. Maksudnya seseorang berada di pihak yang salah pasti memiliki alasan yang bila kita pikirkan dan bayangkan bila kita ada di posisinya pasti juga akan berlalu demikian.

Cerpen "Putra Sihir" menceritakan tentang seorang Demigod, Alasbaster sang putra dewi Hecate yang mendatangi seminar seorang penulis terkenal, Doktor Claymore. Tanpa dia sadari pertanyaan dan kunjungannya kepada Doktor Claymore justru membuat sang Doktor jatuh ke dalam masalah. Pria ini dikejar-kejar Lamia karena hanya dia yang tahu di mana Alabaster tinggal.

Dilihat dari kata-kata Lamia, sepertinya setting cerpen ini sama dengan setting waktu di novel Lost Hero, diketahui dari Lamia yang menyebut-nyebut ibu bumi dan dia yang dengan cepat pulih, bukannya terbuyarkan dan kembali ke Tartarus, juga Alabaster yang menceritakan kekalahan perang beberapa bulan lalu.

Diksi yang ditulis Haley Riordan beda jauh dengan sang ayah. Lebih baku meski sama-sama asyik dibaca. Oh iya, sebelum bagian cerpen ada semacan kata-kata dari Rick Riordan yang menceritakan tentang cikal bakal novel Percy. Sweet juga rupanya. Kelihatan sekali bahwa sang ayah begitu menyayangi anaknya. Haley mempunyai GPPH dan Disleksia. Inilah yang membuat munculnya ide demigod.

Terus, cerpen favoritku justru cerpen nomor 1, "Buku Harian Luke Castellan". Para pembaca Percy Jackson di novel seri awal pasti membenci Luke. Aku juga. Tapi mulai seri akhir Percy Jackson, aku mulai bersimpati. Pas baca cerpen ini tambahlah rasa kasihanku pada seorang Luke. Ya seperti yang aku bilang di atas. Penjahat memiliki latar belakang kenapa mereka memilih berada di pihak musuh. Soalnya Luke sebenarnya tidak jahat.

Di cerpen ini menceritakan Luke saat masih bersama Talia dan belum menemukan Annabeth. Suatu saat, Talia memutuskan mengikuti kambing milik Zeus dan membuat mereka berdua memasuki jebakan.

Ada anak Apollo yang dikutuk berpuluh tahun terperangkap di dalam rumah dan tak bisa bicara. Justru Leucrota yang bicara memakai suaranya menggantikan dia. Demi kelangsungan hidupnya, Hal selama bertahun-tahun memancing demigod untuk masuk ke rumahnya. Leucrota memakan demigod itu sedang dia menggasak perbekalan mereka untuk dimakan begitu terus sampai dia bertemua Talia dan Luke.

Sebagai anak Apollo, Hal bisa meramal. Dia meramal masa depan Talia dan Luke juga memberikan senjata Aegis untuk Talia dan belati yang kayaknya bakal dipakai untuk bunuh diri di novel Percy Jackson #5.

Di sini aku berpikir, andai Hal tidak membantu 2 orang ini apakah perang melawan Kronos tidak ada?

Terakhir 2 novel lain dengan Percy Annabeth sebagai tokoh utamanya juga trio Leo, Jason Piper. Ceritanya seru dan lucu dengan gaya menulis Rick Riordan yang asyik seperti biasa. So, bagi penyuka novel Percy Jackson dan Heroes of Olympus, wajib juga baca ini. Soalnya meski ini cerpen tapi menyambung dengan novel-novel itu.

Bintang 4 dari 5 bintang untuk The Demigod Diaries.