Selasa, 16 Februari 2016

[Review] KSATRIA, PUTRI, BINTANG JATUH


SUPERNOVA #1
Penulis: Dee
Penerbit: Truedee Book
Terbit: Cetakan 6, 2006
Tebal: 282
ISBN: 978-979-9625-77-9
Sinopsis:
Kisah dimulai dari pertemuan dua tokoh, Dhimas dan Ruben, yang bersua di Washington DC dan kemudian bermetamorfosis menjadi sepasang kekasih. Pada hari jadi mereka yang ke-10, mereka berkolaborasi membuat sebuah novel berbasiskan sebuah dongeng kanak-kanak berjudul "Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh".

Sementara itu, seorang eksekutif muda bernama Ferre dikisahkan terlibat hubungan cinta dengan seorang reporter bernama Rana yang telah menikah. Hubungan cinta itu menjungkirbalikkan hidup Ferre dan memaksanya menelusuri masa kecilnya yang pahit.

Pada sisi lain, peragawati dan model terkenal bernama Diva dikisahkan menjalani kehidupan ganda. Diva juga diam-diam dikenal sebagai pelacur termahal yang memiliki kecerdasan luar biasa dan itu menjadi magnet tersendiri bagi para pelanggannya.

Tiga sisi kehidupan antara Dhimas-Ruben, Ferre-Rana, dan Diva, terjalin benang merah yang dirajut oleh Supernova, sesosok tokoh dunia maya yang hanya muncul di internet dan menjadi konsultan banyak orang. Penelusuran spiritualitas yang berdampingan dengan eksplorasi saintifik ini berujung pada pertanyaan besar: siapakah gerangan sesungguhnya Supernova? Dan bagaimana kehidupan setiap tokoh saling menyentuh dan mempengaruhi satu sama lain tanpa mereka sadari. 
***

Ini kali kedua aku baca novel ini sampai kelar. Pertama baca hasil minjem teman bertahun lalu, kepalaku nggak nyampe. alhasil habis selesai, blank. Ditanyapun ceritanya soal apa? Palingan cuma jawab, "Pasangan homo yang pingin bikin novel dan kebetulan di dunia nyata ada kisah yang sama persis dengan yang pasangan homo ini tulis." Sudah itu aja, detail lainnya? Emboh! Wkwkwkwk~

Sekarang pun masih belum mengerti banyak soal yang Ruben-Dhimas bicarakan. Terlalu tingkat tinggi menurutku. Tapi aku mencoba memahami. Mencoba nggak men-skip teori-teori science bla-bla-bla yang Ruben jabarkan panjang lebar yang beberapa katanya terlalu ilmiah dan tanpa penjelasan detailnya lebih lanjut.

Mengesampingkan jabaran Ruben soal ilmu science yang mau dia gabung dengan ilmu psikologi apalah, aku tetap menikmati cerita yang mbak Dee tulis. Akhir-akhir ini aku lumayan susah mencari novel yang klik, yang bikin pikiran susah berpaling ke lain novel dan mata jadi nggak kebanyakan tengok halaman lalu mikir kapan kelarnya. Dan, Supernova walau sudah dibaca bertahun lalu tetap saja bikin aku begadang sampai jam 4 pagi. Susah buat lepas buku kalau belum kelar. Aku akui cerita cinta Ferre-Rana-Arwin lalu muncul Diva menurutku banyak dijumpai ya. Tapi cara penulisan mbak Dee ini yahud. Juga ditambah ada Dhimas-Ruben yang relasinya nggak cuma sepasang kekasih menyimpang. Dua cowok itu terasa lebih dari itu. Mereka seperti karib bahkan amat karib. Minim adegan mesra untuk dua cowok itu tapi chemistry-nya amat terasa hanya lewat obrolan yang begitu asyiknya. Terus karakter Diva apalagi. Bikin aku kepincut. Dari semua tokoh dalam novel ini, aku paling favorit sama Diva. Tipe wanita sempurna yang anggun pun cerdas tapi ada kebaikan di dalamnya juga sifat nyelenehnya. Pandangannya amat beda,

Dari semua kelebihan yang ada, kekurangannya hanya... ya itu tadi, ada kata-kata yang tak terjelaskan, terlalu dewa buat dipahami dan jadi merasa sedang baca karya ilmiah saja. Terus, buku 1 ini masih membuatku bingung apa maksud Supernova. Tujuannya belum teraba. Lalu kebingungan sendiri, Spuernovanya di ending kan pindah 'jabatan'? Terus di buku selanjutnya yang menghubungi Bodhi, elektra, Zahra, dan Alfa, itu Supernova yang mana? Menghilangnya Diva itu kenapa? Terus pikiranku jadi terlempar ke Gelombang. apakah Bintang Jatuh yang bertemu dengan Alfa itu Diva?

Jujur. Selain cerita-cerita perjalanan hidup masing-masing tokoh dalam Supernova entah seri mana saja, aku masih belum bisa meraba tujuan Supernova apa pada mereka? Mau ada alien ya? Atau apa? Wkwkwk~ Segalanya bakal terjawab kalau Intelegensi Embun Pagi sudah rilis.

Intinya walau banyak gantungan pertanyaan. Aku tetap selalu suka sama Supernova dan buku-buku mbak Dee lainnya. Bintang 4 deh buat Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh. Hehehe~

Berikut kutipan favorit yang aku temukan:
  • "Tuhan berbicara lewat banyak hal, banyak mulut, dan banyak peristiwa."--hal. 47
  • "Menurutnya, make-up diperuntukkan bagi perempuan-perempuan yang beranjak jelek, atau tepatnya perempuan-perempuan yang merasa jelek. Bagi mereka-mereka itulah patut ada usaha ekstra. Tapi bukan anak-anak ini."--hal. 72
  • "Satu-satunya hal yang dilakukan drugs untuk kamu adalah meminjamkan seremah surga dengan bayaran segumpal sel otak. Transaksi yang sama sekali tidak sepadan. Solusi yang benar-benar destruktif."--hal. 102
  • "Tidak ada cara untuk belajar percaya selain percaya."--hal. 202

Jumat, 12 Februari 2016

[Review] THE LEAP



Penulis: Jonathan Stroud
Penerjemah: Jonathan Aditya Lesmana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 240 halaman

Terbit: Oktober 2011

ISBN: 978-979-22-7606-0

Sinopsis:
Festival Raya. Semua permainan dan hiburan berlangsung: Juggler, akrobat, pertunjukan burlesque, karnaval, egrang, dan banyak lagi. Tapi bukan itu yang dicari Charlie di sana.



Max akan ada di sana. Ia akan bergabung dengan Dansa Besar, dan begitu melakukannya Max takkan bisa kembali. Ia akan menjadi penghuni abadi tempat itu. Charlie harus menghentikannya dan membawa sahabatnya kembali. Ia ingin membuktikan pada ibunya, para dokter, dan orangtua Max bahwa Max belum meninggal. Sahabatnya itu pasti kembali.


Hanya pada malam harilah Charlie bisa mengejar Max, mengikuti jejaknya. Ia takkan pernah menyerah, meski harus melompati batasan dunia sekalipun, dan tak peduli berapa pun harga yang harus ia bayar.

Karena Charlie tahu hal yang mustahil itu benar-benar terjadi.
***

Covernya menipu. Sungguhan! Dan kalau dibaca dari sinopsisnya memang sinkron sih dengan covernya yang bernuansa festival sama sirkus-sirkus gitu tapi isinya sama sekali berbeda. Suasana festival cuma muncul di bab terakhir. Cuma itu saja.

Charlie si gadis yang dikira gila--atau dia memang gila ya?--berusaha mencari sahabatnya lewat dunia mimpi. Makanya Charlie selalu semangat bila waktunya tidur. Max sang sahabat dinyatakan meninggal setelah tenggelam di kolam dekat penggilingan gandum tapi Charlie bersikukuh bahwa Max cuma pergi ke dunia lain bukannya meninggal. So, Charlie berusaha keras untuk ke dunia itu membawa Max pulang sebelum Max datang ke Festival dan berdansa. Karena kalau Max sudah berdansa dengan para penghuni sana maka ingatannya akan menghilang dan dia resmi menjadi penghuni dunia itu.

Dalam novel ini ada dua sudut pandang orang pertama. Sudut pandang Charlie dan James, kakak laki-lakinya. Melalui dua sudut pandang ini, kita dibawa untuk mengikuti cerita antara pikiran imajinatif dan rasional dan kita dibawa untuk memilih sudut mana yang mau dipercaya. Sudut pandang James kah? Yang menganggap Charlie hanya mengalami keterguncangan akan kepergian Max lalu timbullah dunia khayalan yang seakan mengatakan bahwa Max tidak mati tapi dibawa oleh sesosok di dalam air kolam yang memiliki mata sehijau lumut. Atau sudut pandang Charlie yang benar-benar pergi bolak-balik dari dunia nyata dengan dunia lain di mana dia harus berjalan dan mengehindari serangan serigala-serigala supaya cepat menemukan Max sebelum Dansa besar digelar.

Endingnya? Terjawab sudah bagaimana kebenarannya. Pandangan James atau Charlie kah yang benar. Dan karena sepanjang alur dari awal hingga hampir akhir terasa datar dan suram, pada akhirnya aku ikut hanyut dalam cerita, tegang dan terharu di bab-bab terakhir. Apalagi bagian yang Charlie akhirnya bisa berdansa dengan Max. Seolah segala penderitaan, kesedihannya saat pencarian lepas sudah.

3 bintang dari 5 bintang untuk The Leap.

Kamis, 11 Februari 2016

[Master Post] Read Big Challenge 2016


Yeay! Ternyata Read Big Challenge ada lagi. XD
Gara-gara RC ini, aku jadi terobsesi mengumpulkan buku bantal di sepanjang tahun 2015 dan alhasil ada yang belum kebaca hingga sekarang. Nah, bersyukur diadakan lagi oleh Legitur, so timbunan buku bantal bisa semangat dibaca lagi.

Baiklah, langsung aja ke syaratnya aja:
  1. Jumlah halaman di atas 500. Supaya kesan seksi dan sensasi tebalnya terasa (>_<), tidak boleh berupa ebook atau audio book, harus berupa buku cetak ya ^^
  2. Manga, graphic novel, buku dengan banyak ilustrasi (contoh: Hugo Cabret), tidak diperbolehkan. 
Syarat ikutan:
  1. Mendaftar di link di bawah posting ini. Tidak ada batas waktu untuk mendaftar, boleh mendaftar kapan saja selama masih dalam periode challenge.
  2. Memasang button Read Big pada blog dan untuk Master Post nya tidak wajib posting kok. 
  3. Boleh menentukan kelas/level di awal.
  4. Membuat review untuk buku yang dibaca. Review bisa dimuat di blog, Goodreads atau Notes Facebook. dan masukkan link-nya ke linky yang ada di bawah.
  5. Untuk yang memiliki blog, langsung saja dirangkap di wrap-up. Sedang, yang memakai Goodreads dan Facebook, gunakan link review yang disediakan. 
  6. Jika membuat review sebuah buku di lebih dari satu media, masukkan salah satu saja. Buku dibaca di bulan Januari dan direview pada periode 15 Januari 2016 - 14 Januari 2017.
  7. Buku boleh re-read, tapi review harus baru (bukan repost), dan diposting pada periode challenge.
  8. Boleh overlapping dengan reading challenge lain.
  9. Membuat wrap up post di akhir periode, yang berisi: a) Kelas apa yang berhasil dicapai, dan b) Daftar buku apa saja yang dibaca beserta link review-nya.
  10. Wrap post ditunggu hingga 1 Februari 2017, linky akan tersedia pada 31 Desember 2016. 
Kelas yang dipertandingkan:
  1. Featherweight / Kelas Bulu: membaca 1 - 4 buku
  2. Middleweight / Kelas Menengah: membaca 5 - 8 buku
  3. Heavyweight / Kelas Berat: membaca > 8 buku 
Selain kelas-kelas utama tersebut, ada pula

Kelas Khusus: Incredible Bulk: membaca minimal 1 (satu) buku dengan jumlah halaman >1000 

Giveaway!

  1. Giveaway ini menggunakan sistem poin; nantinya akan dipilih 1 pemenang dengan poin tertinggi dan 1 pemenang yang dipilih secara random.
  2. Jika ada 2 orang atau lebih memiliki poin tertinggi yang sama, maka akan diundi.
Perhitungan poin:
  • Untuk setiap 1 buku yang dibaca & direview mendapat 1 poin
  • Untuk setiap 1 buku yang masuk Kelas Khusus mendapat 2 poin
Di akhir periode, jumlah buku yang dibaca diakumulasikan dan jika berada pada:
  • Kelas 1: mendapat tambahan 1 poin
  • Kelas 2: mendapat tambahan 2 poin
  • Kelas 3: mendapat tambahan 3 poin
  • Kelas Khusus: mendapat tambahan 1 poin
Contoh perhitungan poin:

Amy berhasil membaca 3 buku di mana salah satunya >1000 halaman;
  • Buku a: 1 Buku
  • b: 1 Buku
  • c (>1000): 2 
  • Kelas 1: 1 
  • Kelas Khusus: 1 
  • Total poin: 6 
 Hadiahnya:
  • Untuk 1 pemenang dengan poin terbanyak : buku seharga maksimal Rp 150.000 *(sebelum diskon dan tidak termasuk ongkos kirim) 
  • Untuk 1 orang yang dipilih secara acak: buku seharga maksimal Rp 100.000 * (sebelum diskon dan tidak termasuk ongkos kirim)
Nah, kelas yang aku ambil sama kayak tahun lalu yaitu: HEAVYWEIGHT
Doakan berhasil. Yosh!

[Review] SLAWTER


SERI DEMONATA #2
SLAWTER
Penulis : Darren Shan
Penerjemah : Poppy D. Chusfani
Penerbit : GPU
Terbit : Mei 2010
Halaman : 328
ISBN : 978-979-22-5769-4
Sinopsis :
David A. Haym, sutradara film horor terkenal, berniat membuat film horor paling menakutkan yang yang pernah ada. Ia menjanjikan monster-monster canggih yang belum pernah ada, yang dijamin bisa membuat penonton terpaku ketakutan di kursinya. Dervish direkrut sebagai penasehat film berjudul Slawter itu. Karena tidak mau ambil risiko, ia mengajak Grubbs dan Bill-E bersamanya ke lokasi syuting.

Siapa sangka tempat itu berubah menjadi ladang pembantaian yang berdarah-darah ketika pintu neraka terbuka dan iblis-iblis sungguhan bermunculan---melempar, meremukkan, dan mencabut nyawa semua manusia yang mereka jumpai tanpa pandang bulu.

Satu hal yang pasti: jangan pernah melakukan perjanjian dengan iblis.

***

Petualang Grubbs, Dervish dan Bill-E kembali lagi. Sehabis kembali dari jagad raya iblis, Dervish tak lagi bisa sama seperti dulu. Sering setiap malam bermimpi dan berkali-kali menyakiti Grubbs. Makanya tawaran sang Sutradara untuk menjadikan Dervish penasehat film itu lumayan menggoda soalnya dengan kesibukan mungkin Dervish akan melupakan traumanya.

Ini lokasi syuting film horor. Yang dibuat dengan rahasia di sebuah kota terbengkalai dan didandani sesuai konsep film. Ada sebuah ruangan yakni gudang D yang tak boleh siapa pun masuki. Itulah biang masalah, itulah tempat di mana iblis-iblis muncul oleh karena sebuah perjanjian konyol.

Dimulai dengan Emmet yang menghilang setelah diterkam iblis bohongan--yang menurut Grubbs asli, pembunuhan-pembunuhan berikutnya pun terjadi dan puncaknya di akhir syuting, banyak iblis muncul dari ruang D termasuk master iblis yang Grubbs sang takuti, Lord Loss. Membunuhi semua orang yang mereka temui. Dervish, Grubbs, Bill-E serta beberapa yang selamat lain berusaha keluar dari Slawter, melubangi perisai yang menutup kota buatan itu lalu menyelamatkan diri.

Di sini aku tak begitu menyukai Bill-E. Dervish dan Grubbs amat menyayangi dia dan selalu bersikap protektif padanya seolah dia barang pecah belah yang rapuh. Justru aku suka dengan tokoh lain yaitu Juni dan Bo. Juni yang di awal tampak kalem, lembut dan bahkan takkan mukul orang berubah menjadi sosok kuat lalu Bo si artis manja dan congkak dengan berani mengajukan diri menjadi umpan iblis supaya yang lain bisa lolos keluar dari Slawter.

Seperti biasa, novel karya Darren Shan itu menegangkan dan sadis. Kekurangan di buku Lord Loss tak terulang di sini yaitu menulis kalimat tanpa subyek. Di sini nyaris tak ada. Tapi di bab-bab awal hingga setengah lumayan sedikit bikin bosan karena baru menceritakan mimpi-mimpi Dervish setelah pulang dari dunia Iblis, suasana syuting dan keadaan Grubbs dan kegiatannya barulah ketegangan tak berhenti hingga akhir sejak Emmet hilang.

Bintang 3 dari 5 bintang untuk novel ini.

Kamis, 04 Februari 2016

[Review] Bunga di Atas Batu


Penerbit : Moka Media
Terbit : Juni 2014
Halaman : 129
ISBN : 979-795-842-6
Sinopsis :
Iris yang baik,
Setelah kupertimbangkan masak-masak, beginilah akhirnya cara yang kupilih. Bukan supaya diriku terelak dari duka perpisahan. Ketahuilah, pada huruf-huruf terakhir setiap kata yang kutulis, kesedihan menderaku tanpa ampun bagaikan pesuruh Zeus mendera Prometeus yang malang (bukankah kamu menyukai dongeng-dongeng Yunani?). Kutahankan rasa sakit itu demi hal-hal yang mungkin bisa kujelaskan lebih baik secara tertulis ketimbang dibicarakan langsung. Jika terasa tidak adil, maafkanlah.

Manakala surat ini sampai padamu, telah jauh aku meninggalkan rumah dan “tempat rahasia kita.” Tapi yakinlah, jarak di antara dua manusia bukan melulu perkara terlihat atau tidaknya sosok, terdengar atau tidaknya suara, terasa atau tidaknya sentuhan, terhirup atau tidaknya aroma masing-masing. Selama ini, misalnya, dengan bertemu setiap hari, seberapa dekat sebenarnya hati kita? Seberapa banyak kau mengerti perasaanku atas dirimu dan sebaliknya?

***

Di setiap bab ada quote atau puisi karya beberapa penulis terkenal. Aku suka dengan quote-quote-nya. Membuatku tahu garis besar yang akan dibahas di setiap bab. Ini novel remaja yang diksinya meski di percakapan pakai loe-gue tapi nggak terasa khas remaja yang biasanya santai. Ringan sih, tapi terasa baku seperti novel metropop atau sastra. Walau begitu bisa dinikmati kok.

Cerita berawal dari sebuah pertengkaran. Bukan pertengkaran hero-heroin yang seperti kisah cinta standar yang sering kutemui lho. Iris bertengkar masalah tugas kelompok yang tidak dikerjakan temannya, Cut. Di sini kok aku merasa pertengkarannya berlebihan ya? Semacam kurang konsisten sifatnya Iris. Hal ini kusadari setelah membaca lebih banyak novel ini.

Tokoh utama kita, Iri dan Bara sama-sama kurang kasih sayang orang tua. Makanya mereka menjadi sahabat dekat. Namun Bara sudah menunjukkan perasaan suka sedang Iris belum sadar. Makanya Bara ingin berterus-terang tapi takut bila Iris tidak menyambut maka persahabatan mereka akan putus.

Suatu ketika Bara mendapat kabar bahwa dia mendapat beaasiswa ke Kanada di beberapa waktu kemudian dlia juga kehilangan ibu. Di saat-saat seperti ini Iris justru baru saja jadian dengan pemuda lain, Hilman yang rupanya mendekatinya karena motif balas dendam.

Apakah Iris akan menyadari betapa sayangnya Bara padanya? Silakan baca sendiri. Hanya saja aku agak nggak suka ending-nya yang menggantung. Seolah penulis membiarkan pembaca sendiri yang menerka-nerka dua sejoli yang terpisah negara ini bersatu atau tidak.

Kelebihan novel ini daripada novel teenlit pada umumnya adalah ya itu tadi, penulis menambahkan quote-quote yang menggugah pada setiap awal bab. Dan aku acungi jempol karena aku jadi tahu bahwa penulis pasti suka baca sastra dan suka nonton film karena di sini menyempil beberapa info tentang film-film lawas.

Kekurangannya adalah ceritanya amat simple dan terasa biasa gitu. Endingnya terlalu cepat alurnya padahal awalan hingga pertengahan alusnya sudah pas.

Berikut quote-quote dalam cerita yang aku suka:

"Nggak ada yang lebih tolol daripada manusia yang hanya bertindak dengan emosinya,"--hal. 6

"Kita semua membuat pilihan. Bagian tersulit adalah hidup bersama pilihan itu."--hal. 33

"Tuhan punya banyak cara buat ngajarin kita tentang kehidupan. Tuhan itu maha kreatif, Bro,tinggal kita aja bisa atau nggak ngambil pelajaran dari setiap cobaan-Nya."--hal. 59

"Adakalanya menemani dalam diam lebih baik ketimbang berbicara sebanyak apapun."--hal. 73

"Mata dibalas mata hanya akan bikin seluruh dunia buta."--hal. 83

Terakhir aku beri 3,5 bintang untuk novel ini. Terima kasih sudah mendapatkan novel ini secara free dari Mbak Dyah Rini. Hehehe~

Selasa, 02 Februari 2016

[Review] LORD LOSS


SERI DEMONATA #1
LORD LOSS
Penulis : Darren Shan
Penerjemah : Poppy D. Chusfani
Penerbit : GPU
Terbit : November 2009
Halaman : 320
ISBN :978-979-22-5107-4
Sinopsis :
Ayah, ibu, dan kakakku habis dibantai. Di dekat jasad mereka, tampak sosok-sosok yang bahkan dalam film horor paling menakutkan pun tidak pernah kulihat. 

Semua mengira aku hanya mengkhayalkan makhluk-makhluk neraka itu. Dari pamanku, Dervish, aku tahu keluargaku pernah membuat perjanjian dengan iblis demi menyelamatkan keluargaku yang mengidap penyakit keturunan tak tersembuhkan. 

Kini, bersama Dervish, gilirankulah menghadapi makhluk-makhluk neraka itu!

PERINGATAN
Membaca buku ini bisa menyebabkan susah tidur, mimpi buruk, dan sulit membedakan fiksi dari kenyataan.

***

Sesuai peringatan. Dua hari lalu setelah tutup buku karena ngantuk, aku bermimpi buruk. Hahaha!!! Novel ini yang katanya rate Remaja kok sadisnya melebihi ratenya ya? Tapi... aku suka horor!

"Lord Loss adalah penjaga kesedihan," kata Dervish. "Dia menyerap kesakitan dan penderitaan manusia. Sebuah pemakaman adalah sebuah hidangan lengkap baginya. Seseorang yang kesepian dan cenderung mudah bunuh diri adalah camilan lezatnya. Dia senang sekali merengkuh ketakutan dan kesedihan kita, mendorong kita untuk merasakannya jika perlu, kemudian menyerapnya sampai kering dan menjadi kuat karena kelemahan manusia."--hal. 221

Dikisahkan Grubbs kehilangan Ayah, Ibu dan Gret oleh karena orang tuanya memilih menantang Lord Loss main catur. Sang Ayah dan Ibu kalah maka ketiganya dibantai Lord Loss dan kedua familiarnya Vein dan Artery. Grubbs sempat mendekam di RSJ untuk beberapa waktu karena dianggap gila saat dia menyatakan bahwa keluarganya dibunuh iblis. Berkat pamannya--Dervish--dia berusaha cooperative pada dokter dan akhirnya dinyatakan sembuh. Nah, pertanyaanku adalah, kan kalau dia berbohong dan menyasarkan pembunuh keluarganya adalah manusia, siapa yang dia tuduh? Itu tidak dijelaskan.

Dervish mengajak Grubbs tinggal bersamanya dan rumahnya luar biasa seram, kelam dan gothic. Paman Dervish andai aku ini keponakanmu. Hahaha! Bayangkan, rumah besar ala mantion abad pertengahan, terus di dalamnya ada senjata, furniture kuno dan ada foto-foto keluarga besar Grady sejak jaman buyut hingga sekarang. Betapa suramnya, sebelas-dua belas dengan museum.

Di Vale, Grubbs mendapatkan seorang teman yang rupanya menganggap dirinya adalah anak Dervish--karena betapa pedulinya lelaki itu pada Billy setelah ibunya meninggal. Nah, mereka akrab dan mulai dari sini rahasia keluarga Garadex atau Grady terkuak. Rupanya secara turun temurun keluarga Grubbs mendapat kutukan yaitu menjadi Serigala Siluman. Dan yang sudah berubah menjadi binatang buas itu tidak akan bisa kembali menjadi manusia. Maka keluarga akan mendapatkan pilihan menghubungi 'Domba' yaitu sebuah organisasi atau kelompok yang memang bertugas membunuh siluman serigala saat keluarga tidak tega membunuh atau menantang Lord Loss main catur supaya iblis itu menyembuhkan sang anggota keluarga yang terjangkit kutukan.

So, Grubbs akhirnya terpaksa kembali bertemu dengan iblis-iblis menakutkan yang telah membunuh keluarganya. Dengan mempertaruhkan nyawa seperti yang dilakukan orang tuanya, dia menantang Lord Loss dan dua familiarnya. Apakah Grubbs dan rekannya menang lalu keluarga barunya sembuh dari kutukan? Silakan baca sendiri.

Kesanku sehabis membaca novel ini sih, UWOW! Baru di awal sudah ada korban mutilasi saja yang bila dibayangkan cukup menyeramkan. Tapi setelah Grubbs di RSJ lalu di rumah Dervish lumayan membosankan karena ini seperti baru perkenalan. Tidak ada konflik. Barulah setelah pertandingan catur dengan Lord Loss, keseruan kembali terjadi.

Kekurangan novel ini adalah di covernya. Judulnya kan LORD LOSS ya? Kenapa covernya malah Artery? Terus tidak menarik minat pula. Cover versi aslinya jauh lebih bagus. Selain itu memang inilah gaya tulisan Darren Shan. Sering menuliskan kalimat tanpa subyek. Contoh: Bergegas keluar kamar. Geraman dan gemeretak gigi. Dan lain-lain. Tapi tidak terlalu mengganggu. Lama-lama terbiasa juga. Hahaha!

Nah, ending-nya? Paragraf-paragraf terakhir twist banget. Aku sudah ketar-ketir eh ternyata... Dasar Dervish.

4 bintang dari 5 bintang untuk novel ini.