Kamis, 11 Februari 2016

[Review] SLAWTER


SERI DEMONATA #2
SLAWTER
Penulis : Darren Shan
Penerjemah : Poppy D. Chusfani
Penerbit : GPU
Terbit : Mei 2010
Halaman : 328
ISBN : 978-979-22-5769-4
Sinopsis :
David A. Haym, sutradara film horor terkenal, berniat membuat film horor paling menakutkan yang yang pernah ada. Ia menjanjikan monster-monster canggih yang belum pernah ada, yang dijamin bisa membuat penonton terpaku ketakutan di kursinya. Dervish direkrut sebagai penasehat film berjudul Slawter itu. Karena tidak mau ambil risiko, ia mengajak Grubbs dan Bill-E bersamanya ke lokasi syuting.

Siapa sangka tempat itu berubah menjadi ladang pembantaian yang berdarah-darah ketika pintu neraka terbuka dan iblis-iblis sungguhan bermunculan---melempar, meremukkan, dan mencabut nyawa semua manusia yang mereka jumpai tanpa pandang bulu.

Satu hal yang pasti: jangan pernah melakukan perjanjian dengan iblis.

***

Petualang Grubbs, Dervish dan Bill-E kembali lagi. Sehabis kembali dari jagad raya iblis, Dervish tak lagi bisa sama seperti dulu. Sering setiap malam bermimpi dan berkali-kali menyakiti Grubbs. Makanya tawaran sang Sutradara untuk menjadikan Dervish penasehat film itu lumayan menggoda soalnya dengan kesibukan mungkin Dervish akan melupakan traumanya.

Ini lokasi syuting film horor. Yang dibuat dengan rahasia di sebuah kota terbengkalai dan didandani sesuai konsep film. Ada sebuah ruangan yakni gudang D yang tak boleh siapa pun masuki. Itulah biang masalah, itulah tempat di mana iblis-iblis muncul oleh karena sebuah perjanjian konyol.

Dimulai dengan Emmet yang menghilang setelah diterkam iblis bohongan--yang menurut Grubbs asli, pembunuhan-pembunuhan berikutnya pun terjadi dan puncaknya di akhir syuting, banyak iblis muncul dari ruang D termasuk master iblis yang Grubbs sang takuti, Lord Loss. Membunuhi semua orang yang mereka temui. Dervish, Grubbs, Bill-E serta beberapa yang selamat lain berusaha keluar dari Slawter, melubangi perisai yang menutup kota buatan itu lalu menyelamatkan diri.

Di sini aku tak begitu menyukai Bill-E. Dervish dan Grubbs amat menyayangi dia dan selalu bersikap protektif padanya seolah dia barang pecah belah yang rapuh. Justru aku suka dengan tokoh lain yaitu Juni dan Bo. Juni yang di awal tampak kalem, lembut dan bahkan takkan mukul orang berubah menjadi sosok kuat lalu Bo si artis manja dan congkak dengan berani mengajukan diri menjadi umpan iblis supaya yang lain bisa lolos keluar dari Slawter.

Seperti biasa, novel karya Darren Shan itu menegangkan dan sadis. Kekurangan di buku Lord Loss tak terulang di sini yaitu menulis kalimat tanpa subyek. Di sini nyaris tak ada. Tapi di bab-bab awal hingga setengah lumayan sedikit bikin bosan karena baru menceritakan mimpi-mimpi Dervish setelah pulang dari dunia Iblis, suasana syuting dan keadaan Grubbs dan kegiatannya barulah ketegangan tak berhenti hingga akhir sejak Emmet hilang.

Bintang 3 dari 5 bintang untuk novel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar