Sabtu, 05 April 2014

[Short Story Reading Challenges] a Day Wish




Spesifikasi buku

Judul : a Day Wish
Penulis : Furry Alyne
Penerbit : Antarnusa
Terbit : 2013
ISBN : 978-602-18405-8-0
Jml Hal. : 99 halaman
Sinopsis :
"Hati sulit ditebak, hati sulit dibaca..."
Kadang orang tidak mengerti apa yang diinginkan hati. Tapi hari ini aku merasa senang membuatmu merasa cemburu. Sungguh, aku merasa senang. Setidaknya aku jadi tahu kalau kamu masih punya rasa itu. Rasa cinta yang aku sendiri pun mungkin tidak menginginkannya.
Tapi siapa yang memikirkannya?
Aku tak pernah mengikat hatiku sendiri.
Aku tak pernah mengurungnya di dalam jeruji-jeruji pesonamu.
Aku membebaskannya ke mana pun ia mau.
Itulah hati yang kumiliki.
***

Meski Penerbit Antarnusa adalah penerbit indie, namun cover dan layoutnya layak diacungi jempol. Karena covernya cukup berkualitas bagus bisa bersaing dengan penerbit mayor. Kenapa saya berucap demikian? Karena selama ini, cerpen saya juga beberap ikut eksis di kumcer-kumcer terbitan penerbit indie dan jujur cover dan layout beberapa penerbit indie ini berkesan alakadarnya juga kertasnya berkualitas tak begitu bagus namun ini lain.

Cukuplah berkomentar perihal tampilan luar. Saya ingin membahas isinya yang ternyata terdapat empat cerpen saja. Pantas bukunya begitu tipis. Yah... Bisa dimaklumi, mengingat menerbitkan secara indie itu butuh biaya.

Keempat cerpen ini berjudul sama yaitu Day Wish. Namun dengan isi cerita yang berbeda.

"A Day Wish I"
Kisah persahabatan is 'aku' yang adalah seorang laki-laki dengan Flo, gadis populer, cantik dan banyak disukai laki-laki. Hubungan asmaranya tak selalu mulus karena gadis ini rupa-rupanya cepat bosan atau terlalu perfectionis dalam memilih pasangan. Is 'aku' yang selalu menjadi sahabat yang setia di sisinya tahu betul sifatnya dan ternyata diam-diam menyimpan rasa suka namun dia sembunyikan dan tetap berusaha menjadi sahabat yang baik hingga dia memutuskan untuk berpacaran dengan Mitha.
Ceritanya simpel dan sudah mainstream. Banyak dialog yang tanpa narasi jadi terkesan penulis hanya ingin memperbanyak halaman dengan sedikit tulisan. Namun sosok Flo, saya lumayan suka. Dia terlihat berkarakter kuat. Malahan si 'aku' yang namanya tak pernah disebutkan tak begitu kuat karakternya.

"A Day Wish II"

Cerpen kedua bersetting di lingkungan kantor. Sosok baru muncul, Angga namanya. Awalnya si 'aku' tak begitu tertarik. Laki-laki ini tampak biasanya seorang pekerja kantoran namun karena is 'aku' adalah satu-satunya gadis single di kantor dan kebetulan Angga juga single maka mereka sering berusaha dicomblangkan hingga menjadi dekatlah mereka. Rupa-rupanya waktu bergulir dan hubungan mereka makin akrab tapi belakangan si 'aku' tahu bahwa Angga sudah memiliki tunangan di luar kota. Dengan berat hati gadis ini mundur karena dia tak ingin kejadian di masa lalu terulang.

"A Day Wish III"
Cerpen ketiga. Membuatku berpikir tak sedikit wanita yang menikah bukan berlandaskan cinta. Karena masa depan juga patut dipikirkan. Dan di cerita ini kutemukan sebuah fakta bahwa memilih pasangan hidup bukan hanya karena alasan cinta.
Di cerpen ini mengambil alur maju mundur. Menceritakan keadaan setelah menikah di mana sang suami yang baik, mapan dan menyayanginya tampak begitu manis. Lalu gadis ini berflashback bagaimana dengan baik-baik dia memutuskan hubungannya dengan orang yang dia sayang dan memilih lelaki yang lebih baik ini. Meski terkadang muncul rasa rindu dengan orang dia cinta tapi gadis ini juga tampak bahagia sudah menikah dengan lelaki pilihannya dan orang tua.

"A Day Wish IV"
Cerpen terakhir. Akhirnya... Jujur saya tak terlalu menikmati membaca buku ini karena cerpen-cerpennya yang menceritakan hal yang sudah sering diangkat tapi karena sudah setengah jalan ya dilanjut saja sampai akhir. Toh, jumlah halamannya sedikit.
Mari lanjutkan...
Nah, kisah ini terbalik dengan cerpen ketiga. Di sini, ada seorang yang terlalu mencintai kekasihnya meski sudah sering disakiti tetap saja selalu kembali pada kekasihnya itu. Setiap akhir bulan dia selalu ingin memutuskan kekasihnya dan selalu meminta tolong sahabatnya untuk menemaninya datang ke rumah sang pacar untuk minta putus dan sampai bulan ketiga, dia tetap tak bisa bilang putus. Yang kasihan adalah sang sahabat yang diam-diam menaruh rasa padanya. Yang selalu setia padanya dan peduli ketika gadis ini sedang sakit.

Semua cerita tak ada yang happy ending. Dalam hal ini happy ending menurut saya adalah dua orang yang saling mencintai bersatu. Semuanya tak mampu mendapatkan orang mereka cinta. Sungguh ironis mengingat dua hati itu saling berdekatan yakni sebagai sahabat.

Saya pikir memang begitulah hidup. Terkadang kita tak selalu bisa bersama dengan orang yang kita cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar