Selasa, 02 Februari 2016

[Review] LORD LOSS


SERI DEMONATA #1
LORD LOSS
Penulis : Darren Shan
Penerjemah : Poppy D. Chusfani
Penerbit : GPU
Terbit : November 2009
Halaman : 320
ISBN :978-979-22-5107-4
Sinopsis :
Ayah, ibu, dan kakakku habis dibantai. Di dekat jasad mereka, tampak sosok-sosok yang bahkan dalam film horor paling menakutkan pun tidak pernah kulihat. 

Semua mengira aku hanya mengkhayalkan makhluk-makhluk neraka itu. Dari pamanku, Dervish, aku tahu keluargaku pernah membuat perjanjian dengan iblis demi menyelamatkan keluargaku yang mengidap penyakit keturunan tak tersembuhkan. 

Kini, bersama Dervish, gilirankulah menghadapi makhluk-makhluk neraka itu!

PERINGATAN
Membaca buku ini bisa menyebabkan susah tidur, mimpi buruk, dan sulit membedakan fiksi dari kenyataan.

***

Sesuai peringatan. Dua hari lalu setelah tutup buku karena ngantuk, aku bermimpi buruk. Hahaha!!! Novel ini yang katanya rate Remaja kok sadisnya melebihi ratenya ya? Tapi... aku suka horor!

"Lord Loss adalah penjaga kesedihan," kata Dervish. "Dia menyerap kesakitan dan penderitaan manusia. Sebuah pemakaman adalah sebuah hidangan lengkap baginya. Seseorang yang kesepian dan cenderung mudah bunuh diri adalah camilan lezatnya. Dia senang sekali merengkuh ketakutan dan kesedihan kita, mendorong kita untuk merasakannya jika perlu, kemudian menyerapnya sampai kering dan menjadi kuat karena kelemahan manusia."--hal. 221

Dikisahkan Grubbs kehilangan Ayah, Ibu dan Gret oleh karena orang tuanya memilih menantang Lord Loss main catur. Sang Ayah dan Ibu kalah maka ketiganya dibantai Lord Loss dan kedua familiarnya Vein dan Artery. Grubbs sempat mendekam di RSJ untuk beberapa waktu karena dianggap gila saat dia menyatakan bahwa keluarganya dibunuh iblis. Berkat pamannya--Dervish--dia berusaha cooperative pada dokter dan akhirnya dinyatakan sembuh. Nah, pertanyaanku adalah, kan kalau dia berbohong dan menyasarkan pembunuh keluarganya adalah manusia, siapa yang dia tuduh? Itu tidak dijelaskan.

Dervish mengajak Grubbs tinggal bersamanya dan rumahnya luar biasa seram, kelam dan gothic. Paman Dervish andai aku ini keponakanmu. Hahaha! Bayangkan, rumah besar ala mantion abad pertengahan, terus di dalamnya ada senjata, furniture kuno dan ada foto-foto keluarga besar Grady sejak jaman buyut hingga sekarang. Betapa suramnya, sebelas-dua belas dengan museum.

Di Vale, Grubbs mendapatkan seorang teman yang rupanya menganggap dirinya adalah anak Dervish--karena betapa pedulinya lelaki itu pada Billy setelah ibunya meninggal. Nah, mereka akrab dan mulai dari sini rahasia keluarga Garadex atau Grady terkuak. Rupanya secara turun temurun keluarga Grubbs mendapat kutukan yaitu menjadi Serigala Siluman. Dan yang sudah berubah menjadi binatang buas itu tidak akan bisa kembali menjadi manusia. Maka keluarga akan mendapatkan pilihan menghubungi 'Domba' yaitu sebuah organisasi atau kelompok yang memang bertugas membunuh siluman serigala saat keluarga tidak tega membunuh atau menantang Lord Loss main catur supaya iblis itu menyembuhkan sang anggota keluarga yang terjangkit kutukan.

So, Grubbs akhirnya terpaksa kembali bertemu dengan iblis-iblis menakutkan yang telah membunuh keluarganya. Dengan mempertaruhkan nyawa seperti yang dilakukan orang tuanya, dia menantang Lord Loss dan dua familiarnya. Apakah Grubbs dan rekannya menang lalu keluarga barunya sembuh dari kutukan? Silakan baca sendiri.

Kesanku sehabis membaca novel ini sih, UWOW! Baru di awal sudah ada korban mutilasi saja yang bila dibayangkan cukup menyeramkan. Tapi setelah Grubbs di RSJ lalu di rumah Dervish lumayan membosankan karena ini seperti baru perkenalan. Tidak ada konflik. Barulah setelah pertandingan catur dengan Lord Loss, keseruan kembali terjadi.

Kekurangan novel ini adalah di covernya. Judulnya kan LORD LOSS ya? Kenapa covernya malah Artery? Terus tidak menarik minat pula. Cover versi aslinya jauh lebih bagus. Selain itu memang inilah gaya tulisan Darren Shan. Sering menuliskan kalimat tanpa subyek. Contoh: Bergegas keluar kamar. Geraman dan gemeretak gigi. Dan lain-lain. Tapi tidak terlalu mengganggu. Lama-lama terbiasa juga. Hahaha!

Nah, ending-nya? Paragraf-paragraf terakhir twist banget. Aku sudah ketar-ketir eh ternyata... Dasar Dervish.

4 bintang dari 5 bintang untuk novel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar