Selasa, 24 November 2015

[Review] Trilogi Airhead, Being Nikki & Runnaway


AIRHEAD, BEING NIKKI, RUNNAWAY itu novel trilogi jadi kalo dipisah kok rasanya kejam seolah misahin orang pacaran yang udah sehati. #uhuk #kode

Berkisah tentang Emerson Watt yang biasa dipanggil Em, mengalami kecelakaan saat mengantar adiknya ke Stark Megastore demi untuk melihat idolanya perform, Gabriel Luna--namanya bagus btw, sebagus deskripsi tokohnya: mata biru, rambut pirang, logat britis, dan suara merdu. Em ketiban TV plasma super gede yang jatuh gara-gara senapan cat dari demonstran anti Stark Enterprize. Remuklah dia. Mati.

Kebetulan Nikki Howard, model ternama yang menjadi duta Stark pingsan tiba-tiba dan disinyalir mengalami mati otak. Akhirnya muncullah cerita bahwa otak Em yang masih bagus dicangkokkan ke otak supermodel. Jadilah, voila! Nikki Howards tapi inner-nya Emerson Watt.

Banyak konspirasi yang terjadi yang dilakukan oleh Robert Stark sang owner Stark Enterprize. Ada juga hasrat ingin mengguling sang ayah dan menggantikan posisi sang ayah yang timbul dalam diri Brandon--akhirnya kesampaian sih. Em yang semula cuma ordinary girl kudu dan wajib berperan menjadi cewek supermodel yang rupanya begitu ribet. Ditambah ibu asli Nikki yang menghilang tepat saat Nikki dan dirinya mengalami kecelakaan, sahabat yang lama dia taksir berubah jadi penjahat setelah Em dinyatakan mati--karena berusaha balas dendam kepada Stark Enterprise--dan pertaruhan nasib keluarganya membuat Em pusing tujuh keliling.

Kalau dibandingkan The Mediator series, aku lebih suka The Mediator. Tapi Airhead trilogi juga patut dibaca soalnya ini bacaan ringan yang asyik dibaca saat senggang karena mengusung cerita yang nggak mainstream, detail pula--kau akan tahu seperti apa susahnya jadi model dan para pendukungnya. Gimana menderitanya jaga body, gimana sedihnya di tengah hingar bingar dunia gemerlap tanpa privasi, dan lain sebagainya. Oh ya, gara-gara suka baca Meg Cabot jugalah aku jadi tahu barang-barang branded kegemaran para sosialita. Setiap tulisan Meg Cabot selalu menuliskan segala model penampilan para tokohnya secara detail juga setiap karakter yang dia tulis memiliki ciri khasnya masing-masing. Kadang aku dibuat jengkel dengan Brandon maupun Nikki tapi juga dibuat kasihan. Begitu juga dengan Em sendiri, aku jadi ikut merasa susahnya dari yang tadinya bisa bebas ngapa-ngapain tidak memikirkan tubuh maupun style apa yang dipakai berubah harus merasakan siksaan memakai pakaian yang tidak nyaman juga perawatan tubuh yang sedemikian ribet.

Oh iya, ending... Semua berbahagia dan menemukan pasangan masing-masing. Aku suka sosok Nikki Howard di tubuh barunya yang mampu menaklukkan hati Gabriel Luna--dan menindas cowok itu tentunya. Nikki tuh semacam gadis manja, sombong khas karakter para cewek populer dalam cerita novel cuma yang tak nampak dalam dirinya tuh disiplin tinggi dan sifat mengintidasi yang justru membuat cowok sepopuler Gabriel Luna rela dijajah. :v

Terakhir, mungkin di Amrik sana novel ini bisa masuk teenlit tapi kok menurutku label teenlit kurang pas dengan novel ini.

Bintang 3,5 dari 5 bintang aku kasih buat Airhead trilogi.

Spesifikasi Buku:
Airhead: 352 halaman, Gramedia, November 2010
Being Nikki: 304, Gramedia, Februari 2011
Runaway: 328, Gramedia, Mei 2012
Dapat dari obral buku Gramedia dan online Shop penjual buku second.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar